Inovasi saat ini menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan, terutama di bidang kerja dan usaha. Inovasi harus dilakukan agar produk yang ditawarkan memiliki daya saing lebih dan diterima oleh pasar sehingga dapat menguasai market share dan mendatangkan keuntungan yang lebih dari biasanya.
Sayangnya, masih banyak orang yang berpikir jika inovasi adalah hal yang sulit. Pada akhirnya mereka justru terjebak dengan ide-ide yang dimunculkan tanpa bisa merealisasikannya. Padahal sebenarnya, kunci inovasi sangat sederhana, yaitu yakin pada kemampuan diri jika kita bisa melakukannya.
Selain itu, kamu yang ingin berinovasi juga harus paham dengan jenis inovasi apa yang ingin dilakukan. Sebelum kamu terjebak dengan pikiran bahwa ‘inovasi itu sulit’, ada baiknya kamu harus mencoba memahami 3 jenis inovasi menurut Harvard Business School berikut ini.
1. Sustain Innovation
(sumber: dimensidata.com)
Sustain innovation berfokus pada improvement atau pengembangan proses, sehingga menghasilkan produk yang lebih baik. Jenis inovasi ini umumnya digunakan untuk mengikuti permintaan pasar dan menghasilkan manfaat produk yang lebih, namun produk yang ditawarkan tetap sama.
Misalnya perkembangan jaringan 3G ke 4G, atau yang baru-baru ini terjadi yakni dari 4G ke 5G. Perkembangan ini sebenarnya masih menawarkan produk yang sama, yaitu koneksi jaringan. Tapi, prosesnya sudah berbeda dari segi pengelolaan data dan sambungan jaringan yang digunakan.
2. Low End Disruptive
(sumber: markey.id)
Yang dimaksud Low end disruptive adalah inovasi dari sisi finansial atau biaya produksi. Inovasi ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang tetap menjaga kualitas, namun lebih murah dari produk yang sudah ada sebelumnya.
Jika inovasi jenis ini berhasil menghasilkan sebuah produk, maka produk tersebut dipastikan dapat merebut market share karena ditawarkan dengan harga lebih murah, tapi punya kualitas sama dengan produk yang lebih mahal.
3. New Market Disruptive
(sumber: lawartwork.co.uk)
Jenis inovasi yang terakhir inilah yang seringkali dianggap sebagai makna inovasi yang sesungguhnya, yaitu menciptakan sebuah produk baru dengan cara dan proses yang baru. Padahal, jenis inovasi ini merupakan inovasi yang sulit dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar kreatif dan memiliki kemampuan.
Salah satu contoh nyata yang sudah ada misalnya Mark Zuckerberg dengan mendirikan Facebook, Bill Gates dengan mendirikan Microsoft, atau yang dari Indonesia sendiri yaitu Nadiem Makarim yang mendirikan startup Gojek. Ketiga orang ini sangat jeli dan jenius dalam melihat peluang bisnis yang baru yang mungkin gak banyak dipikirkan oleh orang banyak dan benar-benar menghasilkan produk yang baru dari inovasi yang dilakukannya.
Nah jadi seperti itulah 3 jenis inovasi dari Harvard Business School yang harus kamu pahami dan lakukan sendiri di lapangan. Memang awalnya akan terkesan sulit, apalagi jika ingin melakukan new market disruptive yang benar-benar menghasilkan produk baru. Tentunya akan terasa sulit dan menjebak innovator pemula pada sebatas ide dan wacana saja, iya nggak?
Nah, agar inovasi yang kamu rancang nantinya tak hanya sebatas ide, kamu perlu banyak belajar tentang berbagi artikel dan tips seputar inovasi yang bisa dijadikan referensi. Tidak perlu khawatir dengan biaya belajar, kamu bisa langsung kunjungi website www.wisniarios.com dan subscribe channel Youtube Wisnu Ario S untuk menonton video dan belajar seputar inovasi secara gratis.