Siapa yang tak kenal dengan BlackBerry? Merk ponsel yang satu ini pernah merajai pasar ponsel dunia, tapi kemana perginya sekarang? Bagaimana bisa brand yang dulunya sangat terkenal dan memiliki banyak pelanggan tiba-tiba ditinggalkan?
BlackBerry mencapai kejayaan di pasar ponsel pada tahun 2010 hingga 2011. Namun, di tahun-tahun selanjutnya penjualan BlackBerry kian anjlok sampai sempat terpaksa berhenti produksi di tahun 2016.
Penyebab BlackBerry Jatuh di Pasar Ponsel
(sumber: pixabay.com)
BlackBerry awalnya menjadi primadona karena berhasil menjawab kebutuhan pengguna yang ingin pekerjaan dilakukan serba cepat tanpa membawa laptop kemana-mana. BlackBerry hadir dengan keyboard lengkap yang menyerupai laptop, sehingga dianggap cocok dengan kebutuhan pengguna ponsel kala itu. Selain itu, BlackBerry juga mendukung instant messaging yang mendukung urusan pekerjaan.
Namun, pada tahun 2007 iPhone mengenalkan ponsel layar sentuh yang menawarkan cara pengoprasian lebih praktis. Selain itu layar sentuh juga memberikan tampilan layar lebih lebar dan bersih.
Inovasi tersebut langsung menarik minat para pengguna ponsel. Ponsel dengan layar sentuh dianggap pengguna lebih menarik, lebih mudah dioperasikan, dan tentunya memiliki tampilan layar yang lebih lebar karena keyboard lengkap layaknya BlackBerry namun dapat di swipe down saat tidak dibutuhkan.
Namun sayangnya, kehadiran ponsel layar sentuh ini nggak dianggap sebagai ancaman oleh BlackBerry. BlackBerry masih terlalu percaya diri dan seakan tak mau menanggapi inovasi yang dilakukan iPhone dengan mengeluarkan produk baru.
Tahun 2008 BlackBerry menyadari kesalahannya dan turut meramaikan pasar ponsel layar sentuh melalui BlackBerry Storm. Tapi sayang, usaha ini nggak sepenuhnya disambut hangat oleh para pengguna ponsel, karena harga yang ditawarkan masih terlalu mahal. Selain itu, pengguna juga banyak yang mengeluhkan BlackBerry Storm yang dianggap lebih lambat dan nggak sebanding dengan performa yang ditawarkan iPhone.
Nggak cukup sampai di situ, BlackBerry Storm juga belum cukup untuk menjawab kebutuhan pengguna terkait media dan hiburan. Hal inilah yang kemudian membuat BlackBerry perlahan semakin ditinggalkan.
Pengguna makin meninggalkan BlackBerry secara signifikan di tahun 2010, tepatnya setelah kemunculan Android. Pengguna lebih memilih Android bukan hanya karena tampilannya, tapi juga karena sistem operasi yang lebih bersahabat dan mendukung berbagai aplikasi.
Siapa yang Menjatuhkan BlackBerry, iPhone atau Android?
(sumber: merdeka.com)
Tahun 2009, tepatnya 2 tahun setelah kedatangan iPhone, BlackBerry masih menghasilkan penjualan yang signifikan meski harus bersaing dengan iPhone. Barulah setelah kedatangan Android, kemerosotan BlackBerry semakin terlihat.
Android hadir menawarkan ponsel pintar layaknya iPhone dengan berbagai keunggulan. Android dipasarkan dengan harga jauh lebih murah dibandingkan iPhone, sehingga pengguna yang memiliki budget terbatas lebih memilih melirik Android. Mengherankan jika di tahun selanjutnya, Android berhasil menguasai 80 persen pasar ponsel pintar global.
Lantas, apakah BlackBerry jatuh semata-mata karena kalah saing dengan Android dan iPhone? Kamu bisa menganggap demikian. Tapi perlu diingat, yang dilakukan iPhone dan Android bukanlah menyerang atau menghancurkan nama BlackBerry, melainkan mengubah orientasi pasar pengguna ponsel itu sendiri. iPhone dan Android kian populer karena berhasil melahirkan inovasi dan yang lebih mudah diterima banyak kalangan.
Belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh BlackBerry, seharusnya kita sadar jika inovasi adalah hal yang penting untuk dipahami. Inovasi akan membantu kita membuat perubahan sehingga apa yang kita tawarkan lebih sesuai dan disukai oleh pelanggan. Kita harus berpikiran lebih terbuka dan fleksibel agar bisa melahirkan ide brilian dalam berinovasi.
Sayangnya, nggak semua orang dapat membuat inovasi yang tepat agar produknya diterima. Meski kenyataannya, merancang dan mewujudkan inovasi adalah perkara mudah kalau sudah tahu ilmu dasarnya.
Nah, jika kamu masih merasa kesulitan memahami ilmu dasar inovasi, kamu dapat belajar secara gratis dari Wisnu Ario lewat situs wisnuarios.com dan channel YouTube Wisnu Ario S. Kamu juga bisa menghubungi Wisnu untuk berkonsultasi dan mendapatkan arahan khusus seputar inovasi agar lebih mudah diterima dan diaplikasikan sebagai produk jadi.